Purwakarta – Sebuah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan beberapa kendaraan terjadi di Kilometer 92 Tol Cipularang. Kejadian nahas yang menimbulkan kemacetan panjang ini menyita perhatian publik dan menjadi perhatian serius dari kepolisian. Dari investigasi awal yang dilakukan oleh Korlantas Polri, ditemukan indikasi awal bahwa tabrakan beruntun ini diakibatkan oleh kegagalan pengereman pada sebuah truk tronton.
“Setelah kita cek kendaraan tronton, kita cek persneling ada di gigi 4. Artinya dengan turunan seperti ini, pengemudi tidak menggunakan engine break secara maksimal,” ucap Irjen Pol Aan Suhanan. Temuan ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan truk tersebut gagal melakukan pengereman darurat yang efektif, yang berpotensi menyebabkan tragedi rem blong.
“Jadi menggunakan rem kemungkinan ya bisa gagal rem maupun rem blong,” lanjut Aan menjelaskan situasi dari lokasi kejadian.
Namun, walaupun dugaan sementara telah terungkap, Korlantas Polri belum mengambil kesimpulan akhir. Penyelidikan masih akan terus berlanjut guna menentukan penyebab pasti tabrakan beruntun yang tragis ini.
Aan juga menyatakan bahwa sampai dengan saat ini, belum dapat disimpulkan bahwa tabrakan ini diakibatkan oleh kelalaian sopir truk tersebut. “Nanti kita selidiki. Faktanya seperti itu, persneling tinggi artinya di 4 termasuk tinggi, engine break tidak maksimal,” katanya merefleksikan hasil pengecekan preliminer yang dijalankan.
Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang menjadi pengingat penting akan faktor keselamatan pengendara tol, terutama pentingnya pengetahuan dan praktek yang benar dalam menggunakan gigi transmisi truk berat untuk mengerem.
Tabrakan ini menjadi alasan untuk semua pengemudi, baik pengemudi truk berat maupun pengendara kendaraan lain, untuk selalu menerapkan berkendara aman di tol. Penting bagi seluruh pengendara untuk mengerti cara kerja rem kendaraan mereka, kondisi mekanik yang optimal, serta respons yang tepat terhadap situasi darurat saat di jalan raya agar dapat mengurangi risiko terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang.