JAKARTA — Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) memastikan gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, akan tetap berjalan, dan aman, serta bebas dari gangguan. Kepala Biro Penmas Mabes Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Rusdi Hartono mengatakan, satu-satunya kendala, dan ancaman dalam pesta olahraga
Tanah Air tersebut, adalah keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Akan tetapi, Rusdi menegaskan, Polri bersama TNI, akan menjamin keselamatan warga negara dari ancaman KKB tersebut. “Telah diidentifikasi berbagai hal-hal yang kemungkinan akan mucul, salah satunya adalah gangguan dari KKB,” ujar Rusdi, saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (16/9). Karena alasan intelijen, dan strategi keamanan, Rusdi menerangkan, tak dapat membeberkan ke publik bentuk potensi gangguan keamanan, dan ancaman dari KKB tersebut.
Namun begitu, Rusdi menegaskan, Polri dan TNI, saat ini sedang menyusun strategi pengamanan, dan melakukan pemetaan kerawanan untuk mencegah segala potensi ancaman yang ada. “Dan tentunya Polri bersama-sama TNI beserta instansi lain telah siapkan langkah-langkah untuk pencegahan daripada gangguan yang disebabkan oleh KKB ini,” ujar Rusdi. “Tentunya, kita semua berharap, PON Papua yang ke-20 itu, bisa aman berjalan, dan damai. Mohon doanya karena ini hajatan bersama,” kata Rusdi menambahkan.
Rusdi membeberkan, beberapa pemetaan kerawanan, dan pencegahan sudah dilakukan sejak bulan lalu. Seperti kata dia, persiapan jumlah personel pengamanan, termasuk perbantuan, maupun patroli sejumlah titik di wilayah-wilayah yang menjadi tempat perhelatan PON Papua. Kata dia, di Polda Papua, maupun Polres-Polres, bersama-sama satuan TNI sudah rutin melakukan operasi kewilayahan untuk pengamanan. Bahkan kata dia, termasuk penerjunan tim khusus anti-teror.
“Di Polda Papua, sudah melakukan operasi-operasi kewilayahan, yang tentunya difokuskan untuk kegiatan prioritas PON. Pengamanan yang dilakukan termasuk pengamanan barang, lokasi, kegiatan, juga warga,” ujar Rusdi.
Terkait dengan penerjunan tim khusus anti-teror tersebut, Asisten Operasional (Asop) Kapolri, Inspektur Jenderal (Irjen) Imam Sugianto mengatakan, kepolisian akan melibatkan Densus 88 dalam pengamanan PON. “Seluruh penguatan, akan kita optimalkan di Papua, untuk pengamanan PON. Densus sudah ada di Papua, untuk pelaksanaan pengamanan, bersama Satgas Nemangkawi,” ujar Imam, saat dikonfirmasi, Kamis (16/9).
Direktur Pengamanan Objek Vital (Dir Pam Obvit) Polda Papua, Komisaris Besar (Kombes) Nicolas Ari Lilipaly, bulan lalu menyampaikan, ada sekitar 9.000 personel kepolisian yang disiapkan untuk memastikan keamanan gelaran PON Papua. “Jadi keseluruhan personel yang dilibatkan untuk pengamanan dalam pelaksanaan PON dan Peparnas ini, hampir 9.000 personel. Pengamanan itu, untuk menjamin partisipasi sebanyak 20 ribu orang yang akan datang ke wilayah tuan rumah PON dan Peparnas,” kata Nicolas, dalam rilis resmi yang disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthafa (AM) Kamal.
PON dan Peparnas Papua, semestinya digelar pada 2020. Akan tetapi hajatan olahraga Tanah Air tersebut dipindah tanggal, karena kondisi pandemi Covid-19 tahun lalu. Pemerintah, menjadwalkan dua gelaran olahraga tersebut, pada tahun ini. PON XX, gelarannya direncanakan selama dua pekan sejak 2 sampai 15 Oktober 2021. Gelaran tersebut akan tersebar di empat wilayah di Kota Jayapura, Kota Jayapura, Marauke, dan Mimika. Sementara Peparnas Papua, dimulai pada 15 November 2021.
Sumber: REPUBLIKA.CO.ID