Jakarta – Penunjukan Kombes Pol Dr. Ahrie Sonta N sebagai ajudan Presiden Prabowo Subianto telah resmi dikonfirmasi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Kapolri menyampaikan kepada wartawan pada Rabu (23/10/2024) bahwa Kombes Ahrie Sonta sudah resmi terpilih dan saat ini dalam masa orientasi, “Sudah resmi (Kombes Ahrie Sonta), tinggal tunggu diaktifkan. Mungkin saat ini masih masa orientasi,” ujar Jenderal Listyo Sigit.
Profil dan riwayat karier Kombes Ahrie Sonta menyiratkan sebuah narasi keberhasilan dalam jabatan di Polri. Dikenal sebagai ahli strategi kepolisian dengan rekam jejak yang cemerlang.
Ahrie merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 2002 dan telah menduduki posisi terhormat sebagai Sekpri Kapolri Spripim Polri sebelum terpilih sebagai ajudan presiden.
Riwayat pendidikan Ahrie cukup mengesankan, dengan penyelesaian studi di PTIK (2009), Sespimmen (2016), dan Sespimti (2024) — dimana ia lulus dengan predikat terbaik.
Pengalaman internasionalnya juga tidak kalah cemerlang, terlibat dalam pelatihan di Politie Academy Apeldoorn di Belanda dan Joint Special Operation University di Tampa, Florida, AS. Selain itu, Ahrie juga meraih gelar master dan doktor dalam Ilmu Kepolisian dengan predikat cumlaude.
Prestasi Kombes Ahrie di dunia kepolisian tercatat dalam pengungkapan lebih dari 100 kg narkotika dalam rentang dua bulan pada tahun 2018 sebagai Kanit Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya.
Ia juga memimpin operasi yang berhasil membongkar operasi sindikat Taiwan dengan penyitaan 1,6 ton narkotika. Keikutsertaannya dalam Satgassus Nemangkawi serta dalam penangkapan buron Djoko Tjandra di Malaysia pada Juli 2020 menunjukkan betapa pentingnya peran Ahrie dalam upaya penanganan kejahatan transnasional.
Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman internasional yang dibawanya, plus prestasi prestisius di bidang penegakan hukum, Kombes Ahrie diharapkan dapat memberikan tenaga dan strategi keamanan yang optimal dalam mendukung tugas Presiden Prabowo Subianto.
Pengangkatannya menegaskan kredibilitas dan komitmen Polri dalam mendukung stabilitas nasional melalui peran ayudan presiden yang tidak hanya bertugas dalam pengawalan presiden tetapi juga sebagai bagian dari tenaga keamanan negara yang siap mempertahankan keamanan presidensial.