Site icon InfoSeputarPolri

Operasi Zebra 2025 Hari Ketiga: Lonjakan Edukasi, Preventif, dan Penegakan Hukum

Operasi Zebra 2025 peningkatan kegiatan edukasi dan penegakan hukum lalu lintas

Jakarta — Operasi Zebra 2025 yang berlangsung pada hari ketiga, Rabu (19/11), menunjukkan peningkatan besar dalam aktivitas di seluruh jajaran Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dan Kepolisian Daerah (Polda) se-Indonesia. Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., menyatakan bahwa lonjakan pada semua jenis kegiatan menandakan kesiapan wilayah dalam menerapkan operasi ini.

Agus Suryonugroho menegaskan, “Setiap hari operasi harus menghasilkan analisis baru yang digunakan untuk memperbarui pendekatan lapangan. Pola ini mencerminkan prinsip pengamanan berbasis data yang menjadi fokus utama Operasi Zebra 2025.”

Keberhasilan ini tidak hanya diukur dari volume kegiatan, tetapi juga dari stabilitas sentimen publik yang tetap positif. Kehadiran petugas dianggap tidak hanya sebagai penegak hukum, namun juga sebagai sumber informasi keselamatan yang dapat dipercaya.

Peningkatan tajam terlihat dalam kegiatan edukasi keselamatan atau Dikmas Lantas. Jumlah pembinaan dan penyuluhan (Binluh) melonjak dari 4.258 kegiatan pada 2024 menjadi 25.398 kegiatan tahun ini, atau naik lebih dari 496 persen. Kegiatan ini meliputi sambang komunitas, sosialisasi di sekolah, kampus, dan pabrik, sesuai arahan Kakorlantas untuk memperkuat edukasi kepada kelompok usia rentan.

Media sosial menjadi saluran utama penyebaran pesan keselamatan, dengan peningkatan publikasi media sebesar 24,7 persen mencapai 229.747 unggahan. Distribusi bahan kampanye seperti leaflet dan stiker juga naik 25,9 persen, menjadi 365.084 materi.

Di sektor preventif, terjadi kenaikan signifikan sebesar 80,6 persen, dari 184.423 kegiatan di 2024 menjadi 333.149 pada 2025. Kegiatan ramp check kendaraan naik drastis hingga 913 persen, sedangkan pengecekan bersama sekolah, kampus, dan perusahaan melonjak 1.239 persen. Kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli (Turjawali) tetap menjadi tulang punggung penanganan arus lalu lintas dengan peningkatan 33,3 persen mencapai 219.134 kegiatan.

Penegakan hukum lalu lintas juga menunjukkan peningkatan 4,1 persen dengan total 163.236 penindakan. Sistem ETLE mobile mengalami lonjakan terbesar yaitu 12.524 perkara atau naik 197,1 persen, sementara tilang manual menurun tajam hingga 88,4 persen, menandakan fokus Polri pada ETLE sebagai kanal utama penindakan.

Pelanggaran yang paling dominan adalah pada pengendara roda dua, seperti tidak menggunakan helm standar dan berkendara di bawah umur. Pelanggaran balap liar roda dua meningkat 63,3 persen dengan total 106 kegiatan penertiban dan 101 kendaraan diamankan, terutama di Polda Jawa Timur.

Terkait kecelakaan, di hari ketiga tercatat 207 kasus dengan 22 korban meninggal dunia. Angka ini naik dibanding dua hari sebelumnya, sehingga Kakorlantas meminta pemetaan menyeluruh dari H1 hingga H3 sebagai dasar pengamanan pekan selanjutnya dan Operasi Lilin 2025.

Irjen Pol. Agus Suryonugroho mengimbau agar jajaran memperkuat kerja sama dengan komunitas ojek online, otomotif, dan institusi pendidikan. Ia mengajak masyarakat mendukung operasi ini dengan menaati peraturan dan mengutamakan keselamatan saat berkendara, “Keselamatan di jalan merupakan hasil kerja bersama,” tegasnya, menyoroti komitmen Korlantas Polri melaksanakan operasi secara profesional dan humanis hingga akhir.

 

Exit mobile version