Jakarta -Dalam peringatan hari Hak Asasi Manusia (HAM) sedunia, Polri menggelar Lomba Orasi Unjuk Rasa 2021 di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam acara tersebut, pemenang akan mendapatkan piala Kapolri.
Dalam sambutannya, Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Polri untuk menjunjung tinggi HAM dan demokrasi. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 28 dan UU Nomor 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
“Kami Polri berusaha memberikan suasana lain dengan menyelenggarakan lomba unjuk rasa Piala Kapolri 2021. Ini merupakan bagian dari komitmen Polri untuk menjunjung tinggi HAM dan nilai demokrasi dengan memberikan wadah dan ruang dalam menyampaikan aspirasi.” kata Kapolri dalam sambutannya, Jumat (10/12/2021).
Sigit mengatakan, melalui kegiatan lomba tersebut, pihaknya menghargai kebebasan berekspresi. Sigit mengatakan kebebasan berpendapat itu termasuk ketika masyarakat melakukan unjuk rasa.
“Polri sangat menghargai kebebasan berekspresi, kebebasan berpendapat yang memang merupakan bagian dari harus kita amankan karena itu memang bagian dari hak asasi manusia,” kata Sigit.
Acara ini mengusung tema equality-reducing inequalities, advancing human right (Kesetaraan-Mengurangi Kesenjangan, Memajukan Hak Asasi Manusia). Sementara sub tema yang diusung bebas.
Sigit mengatakan, para peserta bisa dengan bebas berekspresi untuk memberikan kritik kepada berbagai lembaga. Mulai dari pemerintah hingga pihak kepolisian.
“Seluruh rekan-rekan boleh memberikan kritikan saran masukan baik kepada pemerintah, kementerian/lembaga yang mungkin rekan-rekan rasa perlu dikritik, termasuk khususnya polisi,” ujarnya.
Menurut Sigit, acara ini nantinya akan menjadi evaluasi bagi lembaga terkait, khususnya kepolisian tentang keluhan yang dirasakan masyarakat.
“Jadi kami memang ingin bahwa kegiatan ini tentunya akan menjadi evaluasi bagi kita semua, evaluasi bagi kami untuk bisa mendengar apa yang dirasakan oleh masyarakat dan tentunya itu menjadi bagian evaluasi yang akan terus kita perbaiki,” kata dia.
Sigit mengatakan, evaluasi ini juga dilakukan mengingat menurut survei, terjadi penurunan indeks kepercayaan masyarakat kepada pihak kepolisian khususnya dalam pengamanan unjuk rasa. Menurut Sigit, penurunan indeks ini salah satunya karena sumbatan komunikasi antara masyarakat dan pihak kepolisian.
“Hal yang membuat menurunnya indeks kepercayaan tersebut adalah masalah sumbatan komunikasi. Masyarakat pada dasarnya hanya ingin menyampaikan aspirasinya. Sementara anggota Polri ingin menjaga keamanan dan ketertiban.” ujarnya.
Sigit mengatakan, dengan dilaksanakannya acara ini diharapkan bisa menjadi ajang edukasi untuk anggota kepolisian dan masyarakat dalam hal unjuk rasa.
“Disamping untuk anggota, juga kita berikan pemahaman untuk masyarakat sehingga menjadi titik temu di lapangan,” ujarnya.
“Kita sebagai bagian dari pemerintah menjaga stabilitas keamanan, masyarakat betul bisa menyampaikan aspirasi, dan kewajiban pemerintah bagaimana menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan masyarakat,” lanjutnya.
sumber : detikcom