Site icon InfoSeputarPolri

Kapolri Anugerahkan Bintang Bhayangkara Pratama untuk 74 Sosok Terpilih

JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Pratama yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada 74 sosok terpilih. Penerima itu terdiri atas 61 perwira tinggi Polri, 8 perwira tinggi TNI, dan 5 Aparatur Sipil Negara (ASN).

Penganugerahan dilaksanakan di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (30/12/2021). Dalam amanatnya, Kapolri menyampaikan apresiasi kepada Pati TNI dan ASN yang selama ini terus memberikan dukungan serta kontribusi luar biasa bagi Polri. Menurutnya dukungan itu membuat Polri terus melakukan pengembangan di bidang organisasi, operasional, dan pelayanan publik.

“Tentunya kami akan terus pegang teguh amanah yang telah diberikan terkait dengan perubahan-perubahan di bidang organisasi,  perubahan-perubahan di bidang operasional, dan pelayanan publik,” kata Sigit.

Mantan Kapolda Banten tersebut memastikan untuk saat ini dan ke depan akan terus melakukan perbaikan birokrasi di institusi Polri. Salah satunya dengan terus meningkatkan pelayanan publik agar semakin sesuai dengan harapan masyarakat.

Komitmen itu, kata Sigit, sesuai harapan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan adanya perbaikan birokrasi di internal Korps Bhayangkara. Kapolri juga menjelaskan hal itu telah dituangkan dalam konsep Polri yang Presisi (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan).

“Ini sebagai bagian dari upaya kita untuk wujudkan transformasi Polri agar menuju Polri yang Presisi,” ujar mantan Kabareskrim Polri itu.

Lebih lanjut, Sigit memberikan ruang kepada seluruh pihak untuk memberikan masukan, kritik, dan saran kepada institusi Polri. Pasalnya, semua bentuk perhatian itu akan dijadikan sebagai bentuk koreksi dan evaluasi internal demi menguatkan transformasi bidang pelayanan publik serta transformasi organisasi. Sigit memahami, menuju perubahan yang lebih baik tentunya akan melewati segala bentuk dinamika dan proses yang ada.

Semua elemen menurutnya harus mampu beradaptasi dengan situasi dan perkembangan yang terjadi dewasa ini. Namun, dia optimistis hal itu dapat terwujud dengan dukungan dari seluruh pihak dan masyarakat. “Tentunya terkait dengan transformasi di bidang pelayanan publik dan transformasi bidang organisasi, kami tentunya mohon untuk terus dikoreksi, diberikan perbaikan-perbaikan. Sehingga semakin hari kami betul-betul bisa wujudkan organisasi Polri yang modern, organisasi Polri yang melayani dan organisasi Polri yang betul-betul bisa terapkan prinsip good governance,” ucap Sigit.

Kepada Pati Polri yang dianugerahi Bintang Bhayangkara Pratama, Sigit mengingatkan gelar itu diperoleh dengan proses yang tidak mudah. Dengan melewati screening, pemeriksaan internal, dan track record yang ada, kata Sigit tanda kehormatan ini harus terus dipertahankan dengan baik. Gelar kehormatan, kata Sigit, selain membawa kebanggaan, hal itu juga memiliki segala bentuk konsekuensi yang ada. Sigit menyatakan pimpinan di Satuan Kerja (Satker) harus mampu melakukan transformasi atas apa yang telah diraih itu kepada anggota-anggotanya. “Karena kita ingin organisasi kita makin hari jadi semakin baik.

Banyak hal yang harus dibenahi. Banyak penyimpangan yang harus diperbaiki, dan tugas rekan-rekan untuk bagaimana mentransformasikan ini di Satker masing-masing menjadi teladan, merubah dan membawa perbaikan di Satker masing-masing,” tutur Sigit.

Sigit menegaskan, Pati Polri yang mendapatkan gelar kehormatan harus bisa menjadi contoh dan teladan. Dengan begitu, akan membawa perbaikan untuk institusi Polri ke depannya. Sebagai pemimpin, Sigit meminta personel Polri tidak ragu-ragu memberikan tindakan tegas kepada anggota yang menyimpang, tidak bertugas sebagaimana aturan yang ada, dan lakukan tindakan yang dapat merusak marwah serta kewibawaan Polri. “Berikan contoh dan teladan. Berikan reward bagi anggota berprestasi. Sehingga institusi Polri akan semakin baik, makin dipercaya dan dicintai masyarakat,” kata Sigit.

Di akhir amanatnya, Sigit menekankan soal terus menjaga dan meningkatkan sinergitas TNI-Polri. Menurutnya, hal itu menjadi kunci untuk menghadapi segala bentuk tantangan dan ancaman yang akan dihadapi Indonesia. Hal itu, kata Sigit terbukti dalam sinergitas penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19 yang saat ini terus mengalami perbaikan dan dapat dikendalikan laju pertumbuhannya.

Dengan begitu, kata Sigit, pertumbuhan perekonomian masyarakat akan terus meningkat. “Tentunya ini harus terus kita pertahankan. Karena itu sinergitas dan soliditas untuk terus menjaga kondisi Covid-19 yang ada, sehingga di awal tahun kita tetap bisa pertahankan. Dan tentunya dalam posisi seperti ini harapan kita pertumbuhan ekonomi betul-betul bisa kembali normal, bisa kita dorong. Dan harapan kita bisa lebih baik daripada pertumbuhan yang sebelumnya. Demikian juga terkait stabilitas Kamtibmas yang harus kita jaga sebagai modal agar ekonomi berjalan dengan baik,” tutur Sigit.

 

Sumber : iNews.id

 

 

 

Exit mobile version